Selasa, 23 Mei 2017

Tentang teks Eksplanasi

Pengertian teks eksplanasi menurut bahasa:
Eksplanasi berasal dari bahasa asing (Inggris) yang berarti tindakan menerangkan atau menjelaskan dan keterangan, pernyataan atau fakta yang menjelaskan (The Contemporary English-Indonesian Dictionary: 651). Pengertian Teks Eksplanasi (Explanation Text) adalah sebuah teks yang berisi tentang proses-proses yang berhubungan dengan fenomena-fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya.
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya fenomena alam atau sosial.

Tujuan Teks Eksplanasi:
1). Untuk menjelaskan feno
mena yang terjadi ( alam maupun sosial )
2). Untuk memperhitungkan mengapa fenomena itu terjadi
3). Untuk menjelaskan bagaimana terjadinya suatu fenomena

Jenis teks eksplanasi:
1). Berdasarkan  Fenomena, yaitu fenomena alam dan fenomena sosial
2). Berdasarkan  Penutup, yaitu tanpa bagian penutup dan dengan bagian penutup

Struktur teks eksplanasi:
1). Pernyataan Umum, mengandung pengertian suatu fenomena
2). Deretan penjelas, menjelaskan proses, penyebab, akibat suatu fenomena
3). Interpretasi, merupakan penutup dari teks eksplanasi

Ciri-ciri Teks Eksplanasi:
1). Strukturnya terdiri atas pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi
2). Faktualnya memuat informasi yang bersifat keilmuan
3). Memuat informasi berdasarkan fakta

Ciri-ciri bahasa Teks Eksplanasi:
1). Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaedah EYD
2). Fokus pada hal umum, bukan patisipan manusia
3). Menggunakan istilah ilmiah
4). Menggunakan terminology  teknis
5). Menggunakan frase nomina dan adverbial
6). Menggunakan konjungsi waktu/klousal ( jika, bila, sehingga, dsb )
7). Bahasanya ringkas, menarik, dan jelas
8). Menggunakan kata kerja aktif dan kalimat pasif

Langkah menulis Teks Eksplanasi:
1). Menentukan topic/tema
2). Menetapkan tujuan
3). Mengumpulkan data dari berbagai sumber
4). Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topic yang dipilih
5). Mengembangkan kerangka menjadi teks eksplanasi

Langkah menulis ringkasan Teks Eksplanasi:
1). Membaca teks asli
2). Mencatat/menandai gagasan utama
3). Reproduksi ( Menggabungkan gagasan utama )

Perbedaan Teks Eksplanasi dan Teks Argumentasi (Eksposisi)

Teks Eksplanasi
Teks Argumentasi
Menjelaskan proses terjadinya fenomena (alamiah )
Menjelaskan Pendapat
Struktur:
- Pernyataan Umum
- Deretan Penjelas
- Interpretasi )
Struktur:
- Tesis/Pendapat
- Argumentasi
- Penegasan Ulang



CONTOH TEKS EKSPLANASI DAN STRUKTURNNYA

Gempa Bumi

Pernyataan Umum :
Gempa bumi merupakan getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran atau pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar permukaan bumi.
Peristiwa alam ini sering terjadi di daerah yang berada dekat gunung berapi atau gunung yang masih aktif dan di daerah yang dikelilingi lautan yang sangat luas.
Deretan Penjelasan Sebab Akibat :
Gempa bumi terjadi karena pergesaran atau gerakan lapisan dasar bumi dan letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang sangat besar bagi lingkungan sekitarnya.
Getaran gempa bumi yang sangat besar dan merambat ke segala arah sehingga dapat meratakan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkkan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik.
Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi lunak sehinggal mengalami pergeseran atau pergerakan. Teori “Tektonik Plate” menjelaskan bahwa bumi kita ini terdiri dari beberapa lapisan buatan.
Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung dilapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lain.
Itulah yang menyebabkan mengapa gempa bumi dapat terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi dikarenakan adanya letusan gunung berapi yang sangat besar. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.
Interpretasi :
Gempa dapat terjadi kapan saja tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi ditempat-tempat tertentu saja, seperti pada perbatasan plat Pacifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyak terdapat gunung berapi.

Senin, 29 Agustus 2016

Cerpen dan unsur Intrinsiknya

Cerpen
Berbicara Kepada Angin
Oleh : Salam Idris


Kenapa disetiap penampilan kita harus membutuhkan suara?, apakah kita bisa berbicara tanpa suara?, kurasa itu bisa, sekeras apapun angin badai yang kubuat maka hanya angin yang bisa menjawabnya dan suara jangkrik eeh....... mungkin ini terdengar sangat konyol tapi itulah yang terjadi saat ini aaah aku sangat bodoh tapi aku hanya punya lilin ketika aku berada di rumahku hanya di rumahlah suaraku bisa terdengar jelas tapi bisa menimbulkan gesekkan korek api yang membakar telinga hingga ke otakku dan di saat itulah aku sadar bahwa tak ada padi yang bisa tumbuh dengan tegak tapi sekuat apapun petani merawat sawahnya tetaplah padinya akan merunduk. Langkah demi langkah yang kulalui untuk pergi kamarku terasa kamarku sangatlah jauh hingga aku tak sanggup naik tangga lagi aku selalu berpikir setiap apa yang kulakukan apakah yang kulakukan selama ini selalu saja salah padahal aku berkata sesuai apa yang terjadi dan apa yang harus aku ungkapkan, apakah bisa mendapat ketenangan apakah bisa memiliki sahabat walaupun itu satu, malam semakin larut dan jendela kamar aku terbuka dan suasana semakin mencekam “ apakah aku besok bisa bertahan dengan lilin kecil ini? Kurasa tidak”( kata aku sambil memeluk erat bantal gulingku) hanya suara anginlah yang berbisik ditelinga aku hingga aku tertidur lelap oleh nyanyian yang berbisik.
Sekarang orang tua aku lagi kerja diluar negeri jadi sibuk. Karna kesibukannya, dirumah aku tinggal sama tante aku anaknya Fauzin. Tante aku kehilangan suaminya bulan lalu. Aku sekarang sudah SMP kelas 8. Maklum usah kenal sekolah seutuhnya. Aku tinggal di sebuah rumah. Mungkin rumahnya gak keliatan mewah tapi buat aku rumah itu nyaman. Aku anak tunggal. Oh iya nama aku Nur Syamira Aulia. Hari-Hari yang aku lalui tidak terlalu enak, yaaaa...memang tidak enak, seperti dibully gitulah. Saat pertama kali aku dibully itu adek kelas aku yang tomboy gitu mengejek aku yang saat itu ada seorang yang menabrak aku, ternyata adek kelas aku. Aku tidak melawan sebab aku tidak mau cari masalah, tiba-tiba saja si tomboy mengejek aku dengan ejekan yang sakit hati. Seperti ‘pengecut lo, masa adek kelas dimaafin”, saat itu tidak menghiraukan ejekannya. Sesampainya dikelas semua teman aku menceritakan tentang aku. Sebel sih mendengarkannya. Tapi aku jelasin kalau aku tidak mau cari masalah, dihiraukan penjelasan aku. Disitulah aku mulai merasa kesepian disekolah. Aku cuma bisa berharap ada seseorang atau siapalah yang dapat merubah hidupku ini. Skip.
Keesokan harinya, sinar matahari mulai menembus kegelapan di kamar aku dan dimana-mana mulai terdengar suara kokokan ayam dan suara kicauan burungpun terdengar sangat indah seakan Tuhan Yang Maha Esa memberikan lagu semangat, seakan-akan aku memndengar apa yang ada di lirik lagu itu ‘janganlah pernah menyerah dan syukuri apa yang kamu miliki sekarang’ ( terdengar sangat lembut dan semar-semar) akupun mulai bergegas ke sekolah dimana mulut nggak pernah berhenti berbicara. Didalam perjalananku ke sekolah aku sangat menikmatinya dan aku harus manfaatkan kesempatan ini untuk aku tenang sebelum aku tiba kesekolah begitu bahagianya orang-orang yang di pasar aku melihat dia bisa sembunyikan rasa sakitnya untuk berkerja tidak seperti aku aku cuma bisa meminta kepada ayah dan ibu aku. Setiba disekolah dimna aku harus melalaui terowongan yang sangat panjang dan berisi seribu suara tawakan dan bully aku hanyalah bisa menundukan kepala aku seakan aku tidak mendengar suaranya, walaupun aku berlari seakan kelas itu juga berlari jauh hanya suara lonceng tanda masuk kelaslah yang bisa menenangkan suasana saat ini. Aku masuk ke kelas bersama guru yang selalu melindungi aku saat aku sedih, ketika pelajaran pertama selesai aku berdoa “semoga hari di sekolah ini dapat berjalan dengan cepat” ( dengan suara aku yang berbisik ) ,”ngapain kamu” (dengan suara yang sangat keras), “aku sedang berdoa” (dengan suara ketakutan), “ apa, aku nggak mendengarnya?” (dengan suara yang sangat keras) aku sangatlah malu saat itu dimana aku hanya bisa melihat seribu mulut yang sedang tertawa sekaras apapun angin badai mulut itu tidak bisa hilang seakan aku hanyut oleh arus sungai saat itu tidak bisa berbuat apa-apa. Jam terus berputar menghapus kegelisahan saya mulut itupun pergi satu-satu menjauhi aku saat inilah yang aku tunggu dimana kelas meminta tolong kepadaku “tolong bersihkan aku” ( dengan suara berbisik-bisik) aku sangat bahagia saat itu aku juga ditemani oleh angin yang berhembus melalui jendela kelas aku seakan ac di kelas saat itu tidak berasa hanya angin yang sejuk yang mengenai kulitku yang dibasahi oleh keringat apakah ini bisa terulang lagi......
Keesokan harinya, liburpun tiba sekian lama aku menunggunya hari libur ini, aku merasa ingin istirahat dan menatap matahari yang bersinar dengan cerah inilah kebahagian dimana aku saja yang merasakan betapa agungNya Tuhan yang telah menciptakan dunia ini. Aku sangatlah senang terlahir di dunia ini dengan sempurna aku sangat berteima kasih, aku dapat merasakan kebahagian ini dengan panca indraku, hai angin apakah ini akan terjadi? Kalau terjadi kembali aku ingin yang lebih istimewa lagi daripada yang ini bukan maksudku tidak mensyukurinya, hai apakah aku ini orang aneh yaah, menurutmu kayak gimana?, hahaha...... aku memang aneh yaah, tapi aku merasa baik ajah kalau aku bicara kepada angin karena, tidak ada yang menertawai aku dan tidak pernah membuat sedih.
Pada biasa setiap hari minggu aku pergi ke rumah nenek aku disana sangatlah sejuk udaranya dan pemandangannya indah aku tidak sabar lagi, beberapa jam kemudian aku,ibu dan ayah aku tiba di rumah nenek aku saat itu matahari memacarkan sinar jingganya yang terasa hangat, burung-burung terbang kesana kemari udaranyapun sangat beda dengan di kota tempat aku tinggal tapi disini sangat sempurna. Malampun tiba nenek mengada acara yyang biasa dilaksanakan untuk rasa rasa syukur atas panen yang melimpah tak lama kumudian penduduk warga berdatangan didepan rumah nenek aku dan sangatlah rame disertai bahagia akupun juga ikut bahagia aku baru pertama kali melihat acara seperti ini dan entah mengapa akupun juga merasakan bahwa tak semuanya di kota itu bagus dan sebaliknya juga banyak temanku nggak suka jika pergi ke desa katanya jaringan jeleklah dan apalah, tapi aku sangatlah suka dengan suasana di desa warga semua keliatan ceria, tapi saat itu seakan-akan waktu terasa sangat cepat hingga akhirnya aku lupa waktu bahwa aku besok harus balik lagi kekota.
Aku telah banyak bercerita kepada angin tapi sampai sekarang aku belum mempunyai teman manusia satupun aku sangat ingin mempunyai teman yang dapat membantu aku dan aku bisa curhat kepadanya juga, kalau aku tidak mempunyai satupun kayak aku selalu merasa selalu dikucilkan di sekolah aku harus bersemangat lagi. Keesokan harinya seperti biasa kokokan ayam adalah alarm pembangun saya, setibanya aku ke sekolah aku datang sedikit terlambat untung loncengnya belum bunyi, tak lama kemudian setelah kedatangan saya loncengpun berbunyi, setibanya di kelas tiba-tiba aja ada anak pindahan dan dia di kelasku namanya rinna dia dari kota yang sangat jauh. dia pindah hari ini, dia duduk disampingku setelah pelajaran pertama berlalu tiba-tiba ajah dia menyapaku dengan sapaan bahasa yang aneh, “ maaf saya tidak mengerti degan bahasa anda” ( kata aku degan suara yang agak ketakutan), “maaf aku belum terbiasa” (kata Rinna dengan suara yang agak gemetaran), wajar saja kalau bahasa yang agak kaku gitu tapi aku senang kini ada yang bisa mengajak aku bicara dengan sopan, “ hai rinna perkenalkan nama aku syamira panggil saja aku mira, salam kenal” ( kata aku sambil mejulurkan tangan kedepan), “ yaa.. salam kenal juga dan mohon bantuannya juga yaah aku belum terbiasa dengan kebudayaan disini” ( kata rinna sambil menjabak tangan aku dan mukanya tersenyum kepadaku ). Waktu terus berputar tanpa henti dan tibalah lonceng berbunyi menandakan waktunya pulang, “hai Rinna kamu pulang kearah mana?” ( kata aku sambil tersenyum), “ eeeh aku tadi dari arah kebarat tapi aku belum ingat belokan-belokan yang ada disini” ( kata rinna dengan mata yang berkaca-kaca begitu), “ ayo bareng aku ajah kebetulan arah rumahku sama dengan arah dengan rumahmu nanti setelah di rumahku kamu boleh telpon ibu atau ayah kamu, kamu taukan nomornya?” ( kata aku dengan sangat senang ), “beneran!... terima kasih Syamira” (kata rinna dengan mata yang berbinar-binar). Setibanya aku di rumah belum ada siapa-siapa kecuali aku dan Rinna, “ silahkan masuk jangan malu-malu” (kata aku), “iya, makasih” (kata rinna), “aku kedapur dulu yaah silahkan lihat disekitar sini” (kata aku), beberapa menit berlalu, “maaf menunggu lama yaah, tidak apa-apakan kalau Cuma teh yang ada” (kata aku), “ nggak apa-apa, maaf yah aku merepotin kamu” (kata rinna), “ nggak apa-apa kok...”(kata aku), “ ohh iya hampir lupa kamukan mau nelpon orang tua kamu, tunggu bentar yaah....” ( kata aku), “iyaa” (kata Rinna), “ ini telponnya” (kata aku) setelah aku meminum teh dengan Rinna akupun mengantar Rinna sampai kerumahnya beberapa jam kemudian mataharipun udah tenggelam dan aku pulang dia antar oleh orang tuanya Rinna, setibanya aku di rumah akupun masuk dan belum ada siapa-siapa, tanpa aku sadari tante aku dateng dan memarahi aku, “ kamu dari mana ajah kamu tau udah jam berapa sekarang?, ini udah malam masih ajah keluar dari rumah” ( kata tante aku dengan suara yang besar dengan mukanya yang memerah), ”dasar nggak tau diri” (kata yina anak tante aku), “iya maaf, kalau aku keluar dan puang terlalu lama, aku tadi keluar sore untuk mengantar teman aku kerumahnya ibu dan ayahnya sibuk jadi aku temanin dia sampai kerumahnya set-“ ( kata aku dengan suara yang gemeteran), “ alah jangan banyak alasan cepat mandi dan ganti baju” (akupun langsung kekamar aku tanpa mengatakan sesuatu), malam ini seakan aku berada di bukan rumahku sendiri, sampai sekarang aku tidak mengerti apa maksud dari semua perbuatan tante aku tapi aku pernah ingat apa yang a katakan padaku “ kamu sangatlah mirip dengan ibumu, suara kamu, mata kamu dan wajahmu kamu sangat mirip dan kamu adalah pus-“ (dengan suara yang sangat lembut), aku tak tau apa selanjutnya yang dikatakan pada waktu itu aku sakit.
Pagi haripun tiba dengar cahaya yang sangat cerah melalui pintu kamar aku daun yang berguguran menambah jesan yang sangat indah, ”tok tok tok” ( suara pintu) , “ iya silahkan masuk”( kata aku), “temenin tante ke super market mau” ( dengan suara yang sangat ceria), “iya”(kata aku). Pada pagi hari itu semuanya berjalan dengan  lancar ditemani dengan sinar matahari yang sangat cerah tanpa ada gangguan sama sekali tiba-tiba ajah tante aku baik seperti biasa kecuali anaknya itu dia sangat belagu aaahhh........ apakah orang dewasa mempunyai kepribadian dua, maaf yah.. Mira tante tidak bermaksud memarahi kamu kamarin malam aku tidak sengaja karena waktu aku pulang kerumahmu aku dalam keadaan mabuk dan pas kamu datang aku ngelidur dan tak sadarkan diri maaf yaah Mira dan anak saya”( kata tante), “iya nggak apa-apa tante”(kata aku), syukurlah, huft...... aku senang banget aku sangat lega kirain tante aku berubah menjadi galak seketika. Waktupun semakin berjalan dengan lancar siangpun tiba dan saatnya makan siang terasa sangat kurang tanpa adanya ibu dan ayah disini biasanya kami makan ditersa rumah menikmati terik matahari yang bersinar dan bunga yang indah disekeliling rumah saya tapi Cuma aku, tante dan anaknya bersamaku dirumahku ini. ” Mira tante belum perkenalkan anak saya, perkenalkan namanya Fauzin” (kata tante aku), “perkenalkan nama saya Syamira panggil saja aku mira senang berkenalan denganmu Fauzin” (kata aku dengan suara yang ceria), “iya” (kata Fauzin) makan siangpun kita lalui dengan senang dan gembira bercerita tapi disisi lainnya Fauzin Cuma mengaduk-ngaduk makanannya dan mukanya sangat kesel tiba-tiba ajah dia menyenggol meja dan menumpahkan air lalu pergi begitu saja tanpa ada sepatah kata ia lontarkan, “HAI FAUZIN KAMU JANGAN BERBUAT SEPERTI ITU INI BUKAN RUMAH KITA INI RUMAH SYAMIRA JAGA PERLKUANMU ITU DASAR A-“ (kata tante aku dengan marah-marah dengan wajah agak kemerahan), “maaf yaah Mira emang dia biasa begitu sejak kematian ayahnya entah kenapa dia berubah menjadi orang yang nggak baik."."gak papa kok tante.".kataku dengan tenang. Aku sebenarnya tidak tahu mengapa si fauzin sikapnya berubah drastis, yang jelas aku yakin ada sesuatu dari ayahnya.
Keesokan harinya, seperti biasa lagi...suara kokokan ayam dan kicauan burung. Setelah aku siap kesekolah tiba-tiba ada ketuk pintu tok tok tok...,( suara pintu) aku heran siapa yah jam segini udah ketok pintu rumah. Tante aku membuka pintu..."SYAMIRA"."iyah tunggu", ( langsung berari) Aku langsung ke ruang tamu oh... ternyata rinna. "Syamira, ayuk kita ke sekolah sama-sama aku", ajak rinna."Iya, tapi tunggu sebentar, aku mau mengambil tas aku”,(berlari kekamar).”tante aku pamit kesekolah dulu, dadah fauzin". Kataku (melambaikan tangan). Sesampainya disekolah aku masuk kekelas, dan aku ajak cerita sama rinna. Rinna sebenarnya belum bisa berbahasa indonesia secara baik jadi, aku ajarin dianya juga.  Pada saat jam terakhir tiba-tiba masuk seorang siswa sambil berkata dengan suara yang keras "hey kalian yang pernah ngebully Syamira, dipanggil sama kepala sekolah di ruang kepsek". Dengan suara yang kerasnya itu, tiba-tiba kelas jadi hening, kemudian terjadi kegiatan bisik-bisikan antar siswa. Aku jadi tertegun kaget sepertinya aku mau menghilang atau aku mau waktu berjalan secepatnya. Setelah beberapa saat, keluarlah semua siswa kecuali aku dan rinna. Lepas itu, bel pulang berbunyi. Siswa yang dipanggil tak kunjung kembali, akupun pulang bersama rinna. Saat hari itu aku pulang ke rumah sendirian.
Sesampainya dirumah aku masih heran dan bingung dengan berbagai pertanyaan dikepalaku. Aku menebak-nebak siapa yah berani melapor ke guru? Atau karna kepsek tahu kalo aku sering kena bully? Jangan-jangan tante aku yang melapor?. Ahhh.....sudahlah kalau dipikirin terus nanti jadi masalah besar. Aku membuka jendela kamarku, wuishhh.....hembusan angin sore membuat hatiku damai, seperti dia memberiku semangat untuk tidak takut apapun. Saat makan malam, saat suasana lagi hening, tanteku bertanya “Bagaimana? Sekolahnya lancar mira?”. Aku kaget, dalam hatiku berkata apakah tante aku yang melapor?. Dan baru saat ini tante aku bertanya tentang aktivitas aku disekolah. “Baik kok tante, gak ada masalah kok tante”. Jawabku. “Yang bener?”. Kata fauzin dengan nada yang gak enak didengar. “Sudah fauzin, gak usah protes terus”. Kata tanteku dengan nada yang rendah. Selesai makan malam aku merebahkan diri ke kasur, melupakan semua kejadian yang telah terjadi...
Keesokan harinya, Aku dibangunkan oleh kokokan ayam dan suara kicaun para burung. Saat pamitan sama tante, dia bertanya "Mira, disekolah kamu sering di bully ?". Aku kaget "iya".(angkat kepala) Jawabku."Nanti ada suprise dari tante",( kata tante aku sambil tersenyum) Dalam perjalanan sekolah aku gelisah. Pikiranku entah mau mikirin apa. Yang jelas aku gelisah waktu pas kemaren. Aku takut dibully sama teman kelas aku, bukan teman sih tapi bisa dibilang 'musuh'. Aku sempat kepikiran agar bolos aja gak usah sekolah hari ini. Dalam kegelisan begiti, tiba-tiba rinna menepuk pundakku sambil berkata "yuk kita sama-sama sekolah. Hadapi sekalian masalah walaupun itu dapat membunuh kamu Mira",(Mira Berbalik)."semua masalah". Kataku mengoreksi. "Hehe...salah ucap". Kata mira. Aku kira rinna marah padaku, ternyata dia baik sekali. Sesampainya disekolah, aku mendengar angin seolah-olah berkata ‘selamat atas kesabaran kamu’. Di depan kelas aku deg-degan takut setengah mati, tapi rinna mendorong aku sampai-sampai aku memdorong pintu kelas kebuka. "Maaf kan Kami Syamira, kami minta maaf atas kelakuan kami yang tidak baik. Tolong maaf kan kami yah Mira!!!",(Mira ketakutan). Kaget,terharu dan marah perasaan ini bergabung jadi satu, yaitu perasaan bahagia telah minta maaf kepadaku, sepertianya aku bermimpi. "Aku gak tau.....tapi aku maaf kan kamu semua kok". Jawabku (Berlinang air mata) "Makasih mira, Kami akan baik ke kamu selamanya". Kata teman aku (Bel berbunyi), kami sekelas duduk ditempat masing-masing. Guru masuk dan berkata "Mira, kalau kamu dibully lapor aja ke ibu yah, nanti ibu beri suprise ke dia"."Baik bu". Mulai hari itu semua teman kelasaku baik padaku. Aku jadi bahagia.aku jadi senang. Teman-teman aku mengajak jajan bersama, mengerjakan tugas bersama dan bercerita bersama. Tak lupa, aku juga ngajak rinna biar bisa akrab dengan yang lainnya juga. Sepulang sekolah aku senang bangets. Aku senyum-senyum sendiri sampai rinna heran melihat aku. Haduh... Rinna, aku lagi bahagia jadi wajar sajakan kalo aku senyum sendiri. Sesampainya dirumah aku kaget, ketika aku buka pintu rumah ada dua sosok berdiri didepan aku. Ayah Ibu. Aku senang sekali, benar-benar hari yang spesial buat ku hari ini.... . Aku peluk ibu ayah aku dengan erat sekali... . Aaa...aku bagaimana yah ngengunkapin perasaan bahagia aku. Serasa mau terbang. Ehhh.... Fauzin tiba-tiba memeluk aku, padahal biasanya dia auka marah sama aku. Bahagianya aku. Lengkap sudah kebahagiaan aku.
Bagaimana rasanya kalo udah ngelewatin sakit dalam hidup kita? Enakkan? Terus bagaimana waktu sembuh kamu dapat suprise dari keluarga kamu rasanya kayak gimana? Bahagia bukan? Lebih dari bahagia pastinya. Teman-teman kelas aku emabg jahat tapi yah....kalau sudah bertemu dengan kepsek sudah kapok dia. Tapi enak rasanya kalau teman kita baik kepada kita. Itulah yang aku rasakan dari dulu. Seakan akan Angin menjawab harapanku, mengabulkan permintaanku. Emang benar suatu pekerjaan akan dibalas setimpal.

..::TAMAT::..


Unsur Instrinsik

1.                  Tema : kesabaran atas sebuah tindakan pem-bully-an oleh teman kelas
2.                  Latar tempat : sekolah, Rumah, Rumah Makan
           Latar suasana : kesedihan
3.                  Tokoh : teman kelas syamira, rinna, fauzin, tantenya syamira, ibu dan ayah syamira.
4.                  Perwatakan :
·                     Syamira : penyabar, baik
·                     Rinna : suka gugup, tidak bisa bergaul dengan yang lain
·                     Teman kelas syamira : jahat, suka mengejek, pemarah
·                     Fauzin : sombong, jahat
·                     Tante syamira : baik, pengertian sama syamira
5.                  Gaya bahasa : mudah dimengerti
6.                  Alur : Maju
7.                  Sudut pandang : pertama
8.                  Amanat : jangan pernah kita berbuat jahat kepada teman kelas atau sahabat sebab itu sangat tidak bagi seseorang, sebalionya kita harus berbuat baik kepada teman-teman kita.


Semoga bermanfaat, aminn...